Kamar mandi seringkali terkena cipratan air. Apalagi jika kamar mandi berukuran kecil, misalnya 1,5mx1 m. Jika pintu sering terkena cipratan air, akibatnya pintu cepat rusak. Untuk menghindarinya, salah satunya, pandai-pandailah Anda memilih materialnya. Kenali Bahan Pintu untuk Kamar Mandi!
Umumnya pintu kamar mandi terbuat dari material kayu, aluminium, dan vynil. Berikut rinciannya:
- Pintu kayu: Lebih rentan terhadap cipratan air. Sering terkena cipratan, pintu jadi lembap, kemudian lapuk, dan hancur. Kerusakan biasanya berawal dari bagian bawah karena bagian ini yang paling sering dan lama terkena air. Kalau pintu sudah lapuk dan hancur, jalan termudah adalah mengganti daun pintu berikut kusennya dengan yang baru. Karena itu, pintu kayu kurang cocok untuk kamar mandi kecil. Jika ingin menggunakan pintu kayu, pasang pintu pada area yang jauh dari cipratan air. Boleh juga Anda melapisnya dengan bahan yang tahan air, seperti akrilik, fiber, atau aluminium, pada bagian dalam yang menghadap kamar mandi.
- Pintu aluminium : Aluminium adalah material yang tahan air dan korosi. Sebagai pintu kamar mandi, ia berbentuk rakitan yang menyatu dengan kusennya. Sifat aluminium yang tahan air dan antirkorosi memungkinkan material ini digunakan sebagai pintu kamar mandi. Namun aluminium bukan pilihan yang terbaik. Sebagai pintu, aluminium rentan gores dan penyok alias ringkih. Selain itu, pada saat proses buka dan tutup, lama kelamaan akan menimbulkan suara derit yang nyaring. Presisi pintu pun mudah berubah akibat engsel atau rivet lepas atau kendur.
- Pintu vynil: Vynil mirip plastik atau PVC. Material ini tahan air, antikorosi, tidak berisik, dan memiliki nilai artisitik lebih baik dari aluminium. Permukaannya pun bisa dilapisi material lain, seperti takon aneka motif dan warna. Harga pintu dari bahan vynil relatif rendah. Tidak memerlukan finishing, dan perawatannya pun mudah. Pintu ini menyatu antara daun pintu dengan kusennya. Sebagai pintu kamar mandi, bahan vynil bisa sebagai alternatif pintu yang tahap air dan tahan korosi.
0 comments:
Post a Comment